2.1.1 Umum
Generator
serempak adalah mesin serempak yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi
daya listrik arus bolak-balik (AC). Daya mekanik ini berasal dari prime mover misalnya saja turbin
air,turbin angin,turbin uap ataupun lainnya.
Seperti
mesin listrik lainnya, generator serempak terdiri dari dua bagian utama,yaitu
bagian yang diam (rotor) dan bagian yang bergerak (stator). Kumparan medan
generator serempak terletak pada bagian rotor sedangkan kumparan jangkar berada
pada bagian stator.
Berdasarkan kontruksinya, Pada generator
serempak, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk menghasilkan medan magnet
rotor. Rotor generator diputar oleh prime mover menghasilkan medan magnet
berputar pada mesin. Medan magnet putar ini menginduksi tegangan tiga fasa pada
kumparan stator generator. Rotor pada generator serempak pada dasarnya adalah
sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient
(kutub sepatu) dan non salient (rotor silinder). Pada kutub salient, kutub
magnet menonjol keluar dari permukaan rotor sedangkan pada kutub non salient,
konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor.
Gambaran bentuk kutup sepatu generator
serempak diperlihatkan pada gambar di
bawah ini.
Gambar
2.1: Rotor salient (kutub sepatu)
pada generator sinkron
Rotor silinder umumnya digunakan
untuk rotor dua kutub dan empat kutub, sedangkan rotor kutub sepatu digunakan
untuk rotor dengan empat atau lebih kutub. Pemilihan konstruksi rotor
tergantung dari kecepatan putar prime mover, frekuensi dan rating daya
generator. Generator dengan kecepatan 1500 rpm ke atas pada frekuensi 50 atau
60 Hz dan rating daya sekitar 10MVA menggunakan rotor silinder. Sementara untuk
daya dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah maka digunakan rotor kutub sepatu.
Gambaran bentuk kutup silinder generator serempak diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.2: Gambaran bentuk
(a) rotor Non-salient (rotor silinder), (b) penampang rotor pada generator
serempak
Arus DC disuplai
ke rangkaian medan rotor dengan dua cara:
1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan
sarana slip ring dan sikat.
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang
ditempelkan langsung pada batang rotor generator sinkron.
Dengan
demikian,maka generator serempak akan memiliki rangkaian pengganti satu fasa
seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar
2.3 : Rangkaian pengganti generator serempak
2.1.2 Prinsip Kerja Generator
Serempak
Generator
serempak bekerja dengan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Jika sebuah kumparan diputar
pada kecepatan konstan pada medan magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan
sinusoidal pada kumparan tersebut. Berdasarkan Hukum Biot-Savart, ketika arus listrik mengalir pada suatu kumparan akan
timbul medan magnet ,maka pada kumparan kawat rotor akan timbul medan magnet
yang besarnya sesuai dengan persamaan :
dengan
Br : Medan magnet rotor
µ : permeabilitas pengantar pada rotor
Nr : jumlah lilitan kawat pada rotor
Ir : arus searah yang mengalir pada rotor
l : panjang penampang pengantar pada rotor
Pada generator
tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator kutub eksternal
/ external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal ini
dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat, sehingga
menimbulkan permasalahan pada pembangkitan daya tinggi. Untuk mengatasi
permasalahan ini, digunakan tipe generator dengan kutub internal (internal pole
generator), yang mana medan magnet dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan
AC dibangkitkan pada rangkaian stator.
Tegangan
yang dibangkitkan oleh generator serempak pada masing-masing fasa adalah
sebagai berikut :
Dengan
: EA = tegangan pada masing-masing fasa (Volt)
Nc = jumlah lilitan pada kumparan stator
Φ = fluks yang
dihasilkan kumparan rotor (Wb)
f = frekuensi (Hz)
Tegangan
yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet pada celah udara
terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan konstan. Tegangan AC
tiga fasa dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan
stator yang diset sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut
120°. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan 3-fasa dengan tegangan yang
dibangkitkan diperlilhatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.4 : Gambaran sederhana kumparan 3-fasa dan tegangan yang dibangkitkan
(a) (b)
Gambar 2.5 : a) Grafik Hubungan arus dan Fluks pada
rotor ;(b) Grafik hubungan tegangan yang dihasilkan dengan arus rotor
Pada rotor kutub
sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan mendesain bentuk
sepatu kutub. Sedangkan pada rotor silinder, kumparan rotor disusun secara
khusus untuk mendapatkan fluks terdistribusi secara sinusoidal. Untuk tipe
generator dengan kutub internal (internal pole generator), suplai DC yang
dihubungkan ke kumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk menghasilkan
medan magnet merupakan eksitasi daya rendah. Jika rotor menggunakan magnet
permanen, maka tidak slip ring dan sikat karbon tidak begitu diperlukan.
Apabila generator
serempak dihubungkan dengan sistem berbeban ataupun dihubung singkat,maka pada
rangkaian stator akan mengalir arus induksi yang merupakan arus bolak-balik.
Dengan demikian,walaupun generator serempak mendapatkan catu tegangan arus
searah sebagai masukan, generator serempak akan menghasilkan tegangan arus
bolak-balik sebagai energi listrik keluarannya.
Dengan : Vt = tegangan terminal yang disuplai generator serempak pada beban
Ia = arus yang
mengalir pada stator
Ra = hambatan dalam kawat penghantar stator
Gambar 2.6 : Gambar diagram phasor generator serempak
2.1.3 Rangkaian Ekivalen Generator Serempak
Tegangan induksi Ea
dibangkitkan pada fasa generator serempak. Tegangan ini biasanya tidak sama
dengan tegangan yang muncul pada terminal generator. Tegangan induksi sama
dengan tegangan output terminal hanya ketika tidak ada arus jangkar yang
mengalir pada mesin. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara tegangan
induksi dengan tegangan terminal adalah:
1. Distorsi
medan magnet pada celah udara oleh mengalirnya arus pada stator, disebut reaksi
jangkar.
2. Induktansi
sendiri kumparan jangkar.
3. Resistansi
kumparan jangkar.
4. Efek permukaan rotor kutub
sepatu.
Untuk mempermudah dalam
menganalisa generator serempak,dapat dibuat rangkaian ekivalen per-fasa.Pada
bagian rotor terdapat komponen tahanan dan induktansi dari kumparan. Gambar 2.7
dibawah ini menunjukkan rangkaian ekivalen per-fasa dari generator serempak.
Gambar
2.7 : Rangkaian ekivalen per-fasa dari generator serempak.
dengan :
VF = tegangan DC yang
akan diberikan pada kumparan rotor (Volt)
IF = arus yang mengalir pada kumparan rotor (A)
RF = tahanan si kumparan rotor (H)
EA = ggl yang dibangkitkan pada setiap
fasa (Volt)
Xs = reaktansi serempak (Ω)
Ra = tahanan kumparan stator (Ω)
Ia = arus pada stator (A)
Va = tegangan keluaran generator (Volt)
Dari
rangkaian diatas,dapat diketahui hubungan EA dan Va yaitu :
Va = EA - (Ra + j Xs) Ia ………………………………..(2.4)
2.1.4 Daya dan Torsi pada Generator Serempak
Masukan daya dari generator adalah daya mekanik yang disuplai oleh prime mover.Pada keadaan steady
state,torsi mekanik prime mover
seharusnya seimbang dengan torsi elektromagnetik yang dihasilkan generator dan
juga torsi mekanik yang hilang akibat gesekan dan kumparan.
Tpm = Tem + Tloss
......................................................................(2.5)
Ppm = Pem + Ploss
……………………………………....(2.6)
dengan :
Tpm : torsi prime
mover Ppm : daya yang
disuplai p
Tem : torsi
elektromagnetik Pem : daya elektromagnetik
Tloss : torsi
rugi-rugi mekanik Ploss
: rugi-rugi daya
Hubungan
torsi elektromagnetik dan daya yang dihasilkan generator ditunjukkan pada
persamaan 2.7.
2.1.5 Pengaturan
Tegangan Pada Generator Serempak
Besarnya
pengaturan tegangan pada generator serempak merupakan nilai perbandingan antara
selisih tegangan terminal pada kondisi tanpa beban dan kondisi beban penuh
dengan tegangan kondisi beban penuh.
dengan :
VR= Pengaturan Tegangan
VR= Pengaturan Tegangan
Va(NL) = Tegangan terminal pada saat tanpa
beban (Volt)
Va(FL)
= tegangan terminal pada saat beban penuh (Volt).
Mungkin demikian yang dapat saya bagikan tentang Generator,Semoga bermanfaat...,Sampai jumpa dipostingan selanjutnya.(Sibuea)
Mungkin demikian yang dapat saya bagikan tentang Generator,Semoga bermanfaat...,Sampai jumpa dipostingan selanjutnya.(Sibuea)
0 komentar:
Posting Komentar